TandaTanda Kehamilan 2.1.4. Proses Kehamilan 2.1.5. Pertumbuhan Embrio 2.1.6. Perubahan Ibu hamil 2.1.7. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil 2.1.8. Diagnosa Kehamilan 2.1.9. Kepala dan lap ekor yang mengubah embrio dari bentuk yang memiliki lekuk. Lap transversal meliputi lap. Kiri dan kanan yang mengubah ke arah garis tengah dan mengubah embrio di Soalpertanyaan : Fungsi hormon progesteron. Jawaban : Jawaban dari soal "fungsi hormon progesteron" adalah Hormon progesteron pada wanita berfungsi untuk menjaga kehamilan dan tumbuh kembang embrio, mengatur siklus menstruasi dengan mengendalikan pertumbuhan jaringan dinding rahim (endometrium). Tags soal dan jawaban. c Jaringan gabus: Disebut juga periderma, merupakan jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder, menggantikan epidermis batang & akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Tersusun dari: felogen (kambium gabus) membentuk felem (gabus) ke arah luar & feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima di Buahtermasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Kios buah di Barcelona, Spanyol. Penjaga buah di pasar Rwanda Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Home » Kongkow » Materi » Proses Pertumbuhan Embrio Pada Tumbuhan dan Perkembangan Embrio - Senin, 08 Juli 2019 0843 WIB Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah bisa membentuk planula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio atau lembaga memiliki tiga bagian, yaitu radikula akar lembaga, kotiledon daun lembaga, dan juga kaulikalus batang lembaga. Di dalam biji tumbuhan ada beberapa bagian-bagian, diantaranya yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan juga kotiledon. Di dalam kegiatan yang Anda lakukan akan menemukan calon individu baru embrio yang diilengkapi dengan cadangan makanan. 1 Pada biji kacang tumbuhan dikotil yang disebut embrio merupakan kuncup embrionik yang memanjang dan juga melekat pada kotiledon, pada biji ini terdapat dua kotiledon. Bagian bawah pangkal aksis yang melekaat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian ujungnya terminal disebut dengan radikula. Bagian atas pangkal ialah epikotil, dan bagian ujungnya merupakan plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya. 2 Pada biji jagung tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon yang sering dinamakan sebagai skutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diiselubungi oleh koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh macam jenis perkecambahan biji tumbuhan bisa dibedakan atas perkecambahan hipogeal tumbuhan dan epigeal tumbuhan. 1 Perkecambahan Hipogeal Pada gambar tumbuhan diatas memperlihatkan terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan juga menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Contoh ialah perkecambahan ini terjadi pada kacang kapri. 2 Perkecambahan Epigeal, tumbuhnya memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan juga plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah,kacang hijau dll. Terdapat tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses perkecambahan, diantaranya yaitu sebagai berikut 1 Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi bunga dan buah. 2 Akar embrionik, sebagai calon akar yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi akar. 3 Kotiledon atau keping biji, ialah cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasiilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. apabila biji-biji tumbuhan tersebut berada di lingkungan yang cocok, maka embrionya akan segera tumbuh dengan ditandai perkecambahannya. Pada Saat biji tumbuhan mulai berkecambah, sebenarnya ialah awal pertumbuhan pasca embrionik yang dimulai dari pembelahan sel terus menerus secara cepat merupakan periode percepaatan pertumbuhan jaringan meristem embrio. Dari proses ini dibagikan sel-sel jaringan yang baru dengan bentuk, susunan, dan juga fungsi berbeda, kemudian tumbuh menjadi berbagai organ jaringan seperti akar embrionik, tunas embrionik, dan kotiledon yang selanjutnya membentuk organ tumbuhan. Artikel Terkait Saat Gibran Menjual Barang dengan Harga Rp Gibran untung 20% dari Harga Beli. Berapa Harga Barang Tersebut? Dalam Sehari Kuli Bangunan Bekerja Sebanyak 9 jam. Setiap Minggu Dia Bekerja 5 hari Dengan Upah Hitunglah Luas Permukaan Tabung yang Berdiameter 28 cm dan Tinggi 12 cm! Sebuah Kemasan Berbentuk Tabung dengan Jari-jari alas adalah 14 cm. Jika Tinggi Tabung 15 cm, Tentukan Luas Permukaan Tabung Tersebut! Edo Memiliki Mainan Berbahan Kayu Halus Berbentuk Limas Segitiga. Tinggi Mainan Itu 24 cm, Alasnya Berbentuk Segitiga Siku-siku Hitunglah Volume Seperempat Bola dengan Jari-jari 10 cm Seorang Anak Akan Mengambil Sebuah Layang-layang yang Tersangkut di Atas Sebuah Tembok yang Berbatasan Langsung dengan Sebuah Kali Jika Diketahui Panjang Rusuk Kubus Seluruhnya 72 cm, Maka Volume Kubus Tersebut Adalah? Sebuah Bak Berbentuk Kubus dengan Panjang Sisi 7 dm Berisi 320 liter air. Agar Bak Tersebut Penuh Hitunglah Volume Kerucut Terbesar yang Dapat Dimasukkan ke dalam Kubus dengan Panjang Sisi 24 cm Cari Artikel Lainnya Kehamilan terjadi dengan diawali proses pembuahan sel telur dan sperma. Apabila proses pembuahan berjalan lancar, maka sel telur yang dibuahi akan berkembang menjadi embrio. Keberhasilan kehamilan dapat ditentukan dengan kualitas embrio yang baik. Nah, artikel ini akan mengeksplorasi berbagai infromasi seputar embrio dan tahap perkembangannya, simak yuk! Apa yang dimaksud dengan embrio? Embrio adalah sel atau organisme yang hidup pada tahap awal perkembangan manusia di mana organ-organ penting dalam struktur tubuh mulai terbentuk. Namun, pada dasarnya, definisi embrio dapat bervariasi tergantung pada sel atau organisme masing-masing. Sebagai contoh, pada manusia, embrio adalah organisme yang berkembang biak secara seksual saat sel sperma membuahi ovum sel telur. Hasil dari proses tersebut disebut dengan zigot. Setelah menjadi zigot, kemudian sel-sel itu akan mengalami pembelahan hingga akhirnya terpisah. Ketika ratusan sel sudah terpisah, maka fase pembentukan embrio mulai terjadi. Sementara itu, dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot akan mulai membelah untuk menghasilkan organisme multisel atau embrio. Embrio pada manusia terbentuk antara umur 3—5 minggu dalam masa kehamilan. Pada rentang waktu tersebut, biasanya telah mulai terbentuk struktur organ-organ penting yang nantinya akan berkembang sebagai janin. Lantas, apa perbedaan zigot, embrio, dan janin? Sebagian besar makhluk hidup pasti akan memulai proses tumbuh dari zigot, kemudian melewati tahap pembentukan embrio, sebelum akhirnya menjadi makhluk hidup yang benar-benar utuh atau dewasa. Namun, ada juga yang tidak diketahui tahap awal kehidupannya. Dari penjelasan singkat di atas, Anda mungkin menyadari jika zigot, embrio, dan janin sebetulnya memiliki perbedaan dalam setiap fasenya. Perbedaan zigot, embrio, dan janin dapat diketahui dari ukuran, jumlah sel, dan banyak hal lainnya. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan zigot, embrio, dan janin. 1. Zigot Zigot dapat didefinisikan sebagai sel tunggal yang terbentuk setelah pembuahan antara sel telur dari wanita dengan sperma dari pria. Sel tunggal zigot mengandung sebanyak 46 kromosom yang diperlukan, terdiri dari 23 sel sperma dan 23 dari sel telur. Proses pembentukan ziget disebut juga fertilisasi. Sementara itu, fase zigot cenderung berlangsung singkat, yakni hanya sekitar 4 hari. Ukuran zigot pun cenderung sangat kecil, yakni kira-kira seukuran kepala peniti dengan bentuk bulat dan memiliki permukaan yang halus. Zigot berisi semua informasi genetik DNA yang dibutuhkan untuk berkembang menjadi bayi. Biasanya, zigot belum dianggap sebagai kehamilan. 2. Embrio Embrio adalah blastosit yang berkembang dan terbentuk dari pembelahan sel zigot. Mengutip Cleveland Clinic, blastosit adalah sekelompok sel yang terbentuk di awal kehamilan atau sekitar 5 —6 hari setelah sperma membuahi sel telur, kemudian tertanam di dinding rahim. Ini merupakan tahap multi-seluler yang dalam proses pembentukannya disebut sebagai embrionik. Pada manusia, istilah embrio ini dipakai pada calon bayi yang belum lahir atau pada minggu ke-7 setelah pembuahan. Setelah berhasil melewati fase tersebut, maka embrio akan mendapatkan nama yang berbeda pada usia-usia awal kehamilan. 3. Janin Janin adalah bayi belum lahir yang berada pada minggu ke-8 setelah pembuahan dan akan terus berkembang di dalam rahim ibu. Pada fase ini, janin yang telah berkembang dapat disebut sebagai suatu kehamilan. Perkembangan janin tersebut meliputi plasenta dan organ-organ internal yang telah terbentuk, seperti otak, jantung dan paru-paru mulai berkembang. Janin memiliki semua informasi genetik yang dibutuhkan untuk berkembang menjadi bayi. Perlu Anda Ketahui Perbedaan janin dengan zigot dan embrio, yakni ukuran janin jauh lebih besar atau dapat dikatakan seukuran buah semangka. Selain itu, janin lebih panjang dan memiliki permukaan yang berkerut. Tahapan perkembangan embrio Pada setiap fase perkembangan embrio, terdapat ciri atau karakteristik yang akan membedakan fase satu dengan lainnya. Hal itu pastinya juga akan berpengaruh terdapat kehamilan dan kondisi sang ibu. Berikut adalah tahap perkembangan embrio yang perlu Anda ketahui. 1. Tahap morula Setelah mengalami pembuahan, maka akan terjadi proses pembelahan. Pembelahan tersebut dilakukan dengan menggunakan proses mitosis untuk mereplikasi genom dan kemudian membagi sel menjadi dua. Pembelahan pertama terjadi sekitar satu hari setelah pembuahan dan pembelahan berikutnya terjadi setiap 12—24 jam setelah itu. Morula sendiri merupakan tahap perkembangan embrio yang terdiri dari massa padat dengan jumlah 16 sel atau lebih. Morula termasuk tahap embrionik pertama di mana sel-sel dapat dikategorikan sebagai internal atau eksternal dan akan terus membelah. Ketika morula mencapai tahap 64 sel, maka sel-sel internal dan eksternal menjadi garis keturunan yang terpisah. Sel-sel internal disebut massa sel dalam atau disingkat ICM nantinya akan menjadi embrio itu sendiri dan membran sekitarnya. Sementara itu, sel luar disebut sel trofoblas. Sel tersebut berperan penting dalam proses implantasi pada dinding rahim, kemudian akan menjadi korion yang merupakan bagian embrionik dari plasenta. 2. Tahap blastula Tahap blastula ditandai dengan proses pembelahan yang telah menghasilkan lebih dari 100 sel. Blastula biasanya merupakan lapisan sel berbentuk bola blastoderm yang mengelilingi rongga berisi cairan. Pada manusia, blastula membentuk blastokista pada tahap perkembangan selanjutnya. Di sini sel-sel dalam blastula mengatur diri mereka sendiri dalam dua lapisan, yakni massa sel dalam dan lapisan luar yang disebut trofoblas. Massa sel bagian dalam juga dikenal sebagai embrioblas, di mana massa sel ini akan terus membentuk embrio. Pada tahap perkembangan ini, massa sel dalam terdiri dari sel puncak embrionik yang akan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang dibutuhkan oleh organisme. Sementara itu, trofoblas akan berkontribusi pada plasenta dan memberi nutrisi pada embrio. 3. Tahap gastrula Melansir National Center for Biotechnology Information, fungsi penting dari gastrula adalah untuk menetapkan arah perkembangan embrio. Sementara itu, sel-sel dalam blastula mengatur ulang diri mereka sendiri secara spasial untuk membentuk tiga lapisan sel dalam proses yang dikenal sebagai gastrula. Dalam proses gastrula, blastula melipat dirinya sendiri untuk membentuk tiga lapisan sel yang disebut lapisan germinal. Lapisan tersebut berdiferensiasi menjadi sistem organ yang berbeda, di antaranya sebagai berikut. Ektoderm, membentuk sistem saraf dan lapisan luar kulit. Mesoderm, mengembangkan otot dan jaringan ikat. Endoderm, membentuk lapisan sistem pencernaan dan organ dalam lainnya. 4. Tahap organogenesis Organogenesis adalah proses di mana tiga lapisan jaringan germinal embrio, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm, berkembang menjadi organ internal organisme. Proses tersebut biasanya terjadi pada minggu ke-6 sampai ke-8 yang ditandai dengan adanya diferensiasi jaringan menjadi organ. Selama minggu ketiga, proses gastrulasi terjadi, yang membentuk tiga lapisan sel yang berbeda, yakni mesoderm, endoderm, dan ektoderm. Ketiganya adalah lapisan sel germinal utama dari mana organ muncul selama organogenesis, meliputi berikut ini. Endoderm, yang membentuk organ-organ sistem pencernaan dan pernapasan, termasuk timus, paratiroid, kandung kemih, dan uretra. Ektoderm, yang bertanggung jawab untuk perkembangan kulit dan pelengkap kulit, sistem saraf, serta bagian dari organ sensorik. Mesoderm, yang membentuk sistem peredaran darah dan darah, sistem limfatik, tulang, tulang rawan, otot, dan banyak organ dalam lain. Misalnya, ginjal, limpa, ureter, dan korteks adrenal yang semuanya berasal dari mesoderm. Pada akhir minggu ke-8, sistem organ telah berkembang dan siap untuk pematangan lebih lanjut. Sementara di minggu ke-9 kehamilan, periode perkembangan janin dimulai dan berlangsung sampai lahir yang melibatkan pertumbuhan dan diferensiasi struktur anatomi. Itulah berbagai informasi terkait pengertian dan tahap perkembangan embrio yang perlu Anda ketahui. Apabila ada penjelasan yang mungkin masih belum jelas, tanyakan lebih lanjut kepada dokter. Uploaded byAnonymous 6V4aR2 0% found this document useful 0 votes56 views3 pagesDescriptionULANGAN HARIAN JARINGAN HEWAN KELA XI IPACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes56 views3 pagesUlangan Harian Jaringan TumbuhanUploaded byAnonymous 6V4aR2 DescriptionULANGAN HARIAN JARINGAN HEWAN KELA XI IPAFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. - Seperti manusia, hewan fase perkembangan embrio yang dimulai setelah pembuahan sel telur dan berlanjut hingga pembentukan organ-organ tubuh bayi hewan. Bagaimana tahap perkembangan embrionik hewan? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini! Hewan ada yang berkembang biak secara aseksual dan juga seksual. Cacing adalah hewan yang berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri. Pada cacing tidak terjadi fase embrionik, bahkan kita tidak bisa membedakan mana induknya dan mana pada hewan yang berkembang secara seksual, terjadi perkembangan embrionik. Dilansir dari Organismal Biology, tahap awal perkembangan hewan dimulai dengan peleburan sel sperma dengan sel telur tunggal dan menghasilkan sel telur aktif yang disebut dengan embrio. Embrio kemudian mengalami perkembangan dalam fase morula, blastula, dan gastrula. Fase Morula Pada fase ini sel telur yang telah dibuahi masih berupa zigot dengan sel tunggal, akan aktif membelah secara cepat. Sel membelah secara mitosis dan menghasilkan sel jaringan embrio pertama yaitu blastomer. Sel-sel blastomer bersatu membentuk bola seperti buah arbei dan dinamai dengan terus terbentuk mencapai 100 buah dan mengubah morula menjadi bola berongga bernama blastula. Blastula adalah jaringan embrio pertama yang terbentuk dalam perkembangan embrionik. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pembentukan blastula adalah akhir dari tahap pembelahan di mana sel hanya memperbanyak diri tanpa adanya perubahan bentuk karena DNA-nya tidak aktif. Baca juga Fase Awal Perkembangan Embrio Fase Gastrula Pada proses embriogenesis sebagian besar filum hewan, tahapan gastrula ditandai dengan pembentukan lapisan kuman atau lapisan germinal. Ada hewan yang membentuk dua lapisan kuman siploblast hanya endoderm dan ektoderm seperti ubur-ubur. NURUL UTAMI Lapisan germinal embrionik hewan Namun ada tiga hewan yang membentuk tiga lapisan kuman triploblast yaitu endoderm, ektoderm, dan mesoderm seperti pada mamalia dan sebagian besar filum hewan. Lapisan germinal merupakan lapisan utama untuk membentuk organ tubuh hewan.

jelaskan jaringan yang termasuk lanjutan dari pertumbuhan embrio